Jemaah Haji 2026 Bakal Gunakan QRIS di Arab Saudi untuk Transaksi
- account_circle Muhammad Fadli
- calendar_month Sen, 10 Nov 2025
- visibility 108

HAMRANEWS.ID – Layanan pembayaran dengan memindai kode QR dari Bank Indonesia, yakni QRIS, tidak lama lagi Diterapkan di Arab Saudi Tahun 2026.
Setelah sukses memperluas jaringan hingga Korea Selatan, Bank Indonesia (BI) kini tengah menyiapkan langkah strategis memperluas layanan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard ke Arab Saudi.
Langkah tersebut merupakan bagian dari program QRIS Global, yang ditujukan untuk mempermudah jamaah haji dan umrah Indonesia tahun 2026 dalam melakukan transaksi non-tunai selama berada di Tanah Suci.
Kerja sama ini terus dijajaki melalui pembahasan antara Bank Indonesia, Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA), dan sejumlah bank mitra yang akan menjadi penyalur transaksi.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menyebut bahwa uji coba QRIS internasional ke Arab Saudi sudah memasuki tahap akhir.
“Kita ingin jamaah bisa belanja, membayar penginapan, hingga membeli suvenir di Makkah dan Madinah cukup dengan satu aplikasi QRIS dari Indonesia,” ujarnya.
Cashless Society Makin Meluas
Setiap tahun, Indonesia mengirim lebih dari 200 ribu jamaah haji dan 1 juta jamaah umrah ke Arab Saudi. Selama ini, jamaah kerap membawa uang tunai dalam jumlah besar, yang berisiko terhadap keamanan dan efisiensi pengeluaran.
Dengan penerapan QRIS, jamaah nantinya dapat bertransaksi secara digital, cepat, dan aman, hanya dengan memindai kode QR di merchant yang telah terhubung dengan sistem Saudi Payment Network (SPAN).
Transaksi akan dikonversi otomatis dari rupiah ke riyal Saudi (SAR) sesuai kurs harian, tanpa biaya tambahan yang memberatkan pengguna.
Selain itu, QRIS juga memungkinkan pelaku usaha di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menerima pembayaran dari wisatawan Indonesia tanpa perlu repot menukar mata uang.
Integrasi QRIS dalam Ekosistem Haji Digital
Implementasi QRIS di Arab Saudi sejalan dengan visi pemerintah Indonesia yang tengah mengembangkan ekosistem haji dan umrah digital.
Dalam ekosistem ini, jamaah bisa melakukan berbagai kegiatan seperti pendaftaran, pelunasan biaya haji, hingga transaksi di Tanah Suci secara digital dan terintegrasi.
Kementerian Agama bersama Bank Indonesia sedang menyusun sistem “Smart Hajj Payment Gateway” yang akan terhubung langsung dengan QRIS.
Dengan begitu, jamaah bisa menggunakan satu dompet digital yang berisi saldo rupiah untuk berbagai kebutuhan selama menjalankan ibadah.
Belajar dari Sukses QRIS di Negara Lain
Sebelumnya, ekspansi QRIS ke beberapa negara Asia seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Korea Selatan mendapat sambutan positif.
Di Thailand, penggunaan QRIS bahkan menyumbang peningkatan signifikan pada transaksi wisatawan Indonesia, terutama di sektor kuliner dan retail.
Melihat tren positif tersebut, Bank Indonesia yakin penerapan QRIS di Arab Saudi akan memberi dampak serupa, terutama karena jumlah jamaah haji dan umrah Indonesia termasuk terbesar di dunia.
Langkah Teknis Menuju Penerapan 2026
Untuk memastikan kesiapan sistem, Bank Indonesia saat ini tengah melakukan uji coba integrasi dengan sejumlah bank penyalur haji nasional, seperti Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mega Syariah, dan Bank Muamalat.
Selain itu, pihak Saudi juga menyiapkan infrastruktur QR di merchant sekitar wilayah ibadah utama, termasuk di Makkah, Madinah, dan Jeddah.
Targetnya, sistem QRIS lintas negara Arab Saudi–Indonesia sudah bisa diuji coba penuh menjelang musim Umrah Ramadhan 2026, sebelum diterapkan secara menyeluruh saat Haji 2026.
Transformasi Digital Layanan Haji
Selain kemudahan transaksi, QRIS juga akan terhubung dengan sistem pelaporan keuangan jamaah yang dikelola oleh Lembaga Tabung Haji Indonesia.
Dengan integrasi ini, pemerintah dapat memantau arus transaksi jamaah di luar negeri, sekaligus memastikan keamanan dana jamaah.
Langkah ini juga mendukung arah kebijakan transformasi digital nasional, di mana QRIS menjadi simbol inovasi keuangan inklusif buatan Indonesia yang kini menembus level global.
QRIS, dari Indonesia untuk Dunia
QRIS tidak hanya menjadi alat pembayaran, tetapi juga representasi kemandirian teknologi finansial Indonesia.
Dengan hadirnya di Arab Saudi, Indonesia membuktikan diri sebagai pionir sistem pembayaran digital yang mampu menjangkau kebutuhan lintas budaya dan lintas negara.
“Ini bukan sekadar transaksi digital, tapi bentuk pelayanan nyata bagi jamaah Indonesia,” ujar Deputi Gubernur BI menutup konferensi pers.
- Penulis: Muhammad Fadli
- Editor: Fitriani Heli



