Ini Jadwal Terbaru dan Pembagian Waktu Laki-laki-Perempuan Salat di Hijr Ismail Kabah
- account_circle Muhammad Fadli
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 2

MAKKAH – Otoritas Masjidil Haram menetapkan jadwal terbaru salat di kawasan Hijir Ismail (The Hateem) bagi jamaah laki-laki dan perempuan. Aturan ini diterapkan untuk menjaga ketertiban sekaligus memberi kesempatan yang adil bagi semua peziarah untuk beribadah di salah satu lokasi paling suci di dunia Islam itu.
Hijir Ismail atau The Hateem dalam istilah Ara, adalah area melengkung yang terletak di sisi barat Ka’bah. Bagian ini diyakini sebagai sebagian dari bangunan Ka’bah asli yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS, sehingga salat di dalamnya memiliki keutamaan setara dengan salat di dalam Ka’bah.
Pembagian Waktu Khusus untuk Laki-Laki dan Perempuan
Dilansir dari The Islamic Information, jamaah laki-laki mendapat waktu beribadah di Hijir Ismail mulai pukul 22.00 hingga 02.00 dini hari, sementara jamaah perempuan memiliki jadwal pagi hari antara pukul 07.30 hingga 11.00 waktu setempat.
Namun, otoritas menegaskan bahwa waktu ini bisa berubah sewaktu-waktu karena alasan operasional, seperti pembersihan, pemeliharaan area, atau kondisi tak terduga lainnya. Misalnya, pernah terjadi pembukaan area yang tertunda hingga pukul 08.30 pagi karena kegiatan pembersihan tambahan.
Durasi dan Akses Masuk
Setiap jamaah biasanya diberikan waktu sekitar 10 menit untuk beribadah di dalam Hijir Ismail. Akses masuk ditentukan melalui pintu barat Masjidil Haram, dengan pengawasan ketat petugas agar tidak terjadi penumpukan jamaah.
Otoritas juga mengimbau agar para pengunjung mematuhi petunjuk dan jadwal yang berlaku, demi menjaga kelancaran arus jamaah serta kenyamanan semua pihak. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Saudi dalam memberikan pengalaman spiritual terbaik bagi tamu-tamu Allah di sekitar Ka’bah.
Keutamaan Salat di Hijir Ismail
Keistimewaan Hijir Ismail berakar dari sabda Rasulullah SAW yang menyebut bahwa sebagian dari Hijir Ismail termasuk dalam Ka’bah. Dalam hadis riwayat Abu Daud dari Aisyah RA, beliau berkata:
“Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan salat di dalamnya. Kemudian Rasulullah SAW membawa Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata: ‘Salatlah kamu di sini jika kamu ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah.’”
Salat di Hijir Ismail bersifat sunnah, bukan bagian dari rukun atau wajib haji dan umrah. Namun banyak jamaah menjadikannya momen istimewa selama berziarah karena diyakini penuh berkah dan ampunan. Beberapa riwayat menyebut bahwa malaikat berada di pintu Hijir Ismail dan memberi kabar gembira kepada siapa pun yang masuk dan menunaikan salat dua rakaat di dalamnya, bahwa dosanya telah diampuni.
Sekilas Sejarah Hijir Ismail
Secara historis, tempat ini dipercaya sebagai bekas kediaman Nabi Ismail AS dan ibunya, Siti Hajar. Awalnya berupa pondasi batu sederhana beratap dedaunan, lokasi ini menjadi bagian penting dari sejarah pembangunan Ka’bah.
Ketika Kaum Quraisy memugar Ka’bah pada tahun 606 M, dinding barat dan timurnya dikurangi sekitar tiga meter karena keterbatasan biaya, sehingga area Hijir Ismail menjadi lebih luas dari 5,5 meter menjadi sekitar 8,5 meter.
Perubahan ini pun diabadikan dalam sabda Nabi Muhammad SAW kepada Aisyah:
“Tahukah engkau bahwa ketika kaummu membangun Ka’bah, mereka telah mengurangi dasar-dasar yang dibangun Nabi Ibrahim?”
- Penulis: Muhammad Fadli
- Editor: Fitriani Heli