MUI Usulkan Masa Berhaji Dikurangi Jadi 20 Hari: Biaya Lebih Murah, Begini Rutenya
- account_circle REDAKSI
- calendar_month Sel, 20 Mei 2025
- visibility 88

SAUDI – Masa pelaksanaan haji biasanya memakan waktu hingga kurang lebih 35 hari. Majelis Ulama Indonesia menilai, waktu berhaji itu bisa dipangkas menjadi 20 hari saja sehingga bisa menghemat biaya akomodasi hingga konsumsi.
Ketua Majelis Ulama (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis menyampaikan peluang pemangkasan waktu haji itu saat merespons usulan Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, belum lama ini.
Cholil mengungkapkan, jika Marwan mengusulkan dipangkas hingga 30 hari menurut dia, bahkan bisa dipangkas lagi menjadi 20 hari.
“Pelaksanaan (rukun) haji itu membutuhkan waktu 6 hari, nah dengan sunnahnya mungkkin butuh waktu 10 hari di Mekkah, jadi kalau 17 atau 20 hari itu sudah cukup dengan seminggu bagi yang mau ambil shalat arba’in di Madinah. Saya kira itu akan lebih murah,” terang Cholil Nafis, Selasa 20 Mei 2025.
.
Rinciannya, terang dia, jika misalnya jemaah tiba di Mekkah pada 6 Dzulhijjah, maka bisa mulai bergerak ke Mina untuk melakukan Tarwiyah pada 8 Dzhilhijjah atau langsung tanggal 9 ke Arafah untuk wuquf.
“Kemudian, bergerak ke Muzdalifah dan tanggal 10 di Mina hingga tanggal 12, jika mau mengambil nafar awal. Tanggal 13 Dzilhijjah baru bergerak ke Masjidil Haram bagi yang ambil nafar tsani.
Maka tanggal 14 Dzulhijjah, sudah bisa bergerak ke Madinah. Kalau seminggu di Madinah, berarti cuma 2 minggu pelaksanaan Ibadah Haji dan ziarah Madinah, sehingga sekitar 20 hari perjalanan haji dengan pulang perginya,” tambah dia lagi.
- Penulis: REDAKSI