Banyak yang Mengkritik, Kemenag RI Klaim Jemaah Haji yang Puas Jauh Lebih Banyak
- account_circle REDAKSI
- calendar_month Sab, 28 Jun 2025
- visibility 104

MAKKAH – Di tengah berbagai persoalan dan protes terkait tidak optimalnya pelayanan ibadah haji 1446 H/2025 M, Kementerian Agama menegaskan bahwa mayoritas jemaah haji Indonesia merasa puas dengan layanan yang diberikan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, yang turut terlibat langsung dalam berbagai proses pelayanan dan pengawasan haji di Tanah Suci.
“Memang ada yang merasakan bermasalah, tapi yang merasakan layanan baik dan menikmati proses haji ini saya kira jumlahnya jauh lebih banyak,” ujar Hilman dalam keterangannya di Makkah, Selasa 25 Juni 2025 lalu.
Menurut Hilman, testimoni positif dari jemaah haji menunjukkan bahwa layanan yang diberikan oleh petugas haji Indonesia secara umum diapresiasi dan dinikmati oleh banyak peserta.
Klaim tersebut muncul di tengah suara-suara kritis terhadap beberapa kendala teknis yang terjadi, seperti pemondokan, keterlambatan transportasi, hingga cuaca ekstrem saat puncak haji. Namun, pemerintah menilai bahwa secara keseluruhan, penyelenggaraan tahun ini tetap berjalan baik dan patut diapresiasi.
Hilman mengatakan bahwa pengalaman tahun ini sangat berharga sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan tahun depan. “Berbagai dinamika haji tahun ini bisa menjadi pencerahan. Saya sudah bertemu dengan beberapa syarikah untuk mengevaluasi aspek-aspek tertentu,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa para petugas telah menunjukkan dedikasi luar biasa, bahkan di masa-masa paling kritis sekalipun. “Saya betul-betul menghargai kinerja petugas yang luar biasa. Intensitas pelayanan sangat tinggi, bahkan sering kali tidak ada waktu untuk tidur,” katanya.
Meski puncak ibadah haji telah usai, Hilman mengingatkan bahwa tantangan belum berakhir. Pemulangan jemaah masih berlangsung dan memerlukan fokus tinggi, terutama karena petugas di Madinah masih harus menerima kedatangan dari Makkah sambil memproses pemulangan gelombang kedua.
“Operasional haji akan ditutup pada 12 Juli 2025. Kita jaga betul pelayanan kepada jemaah karena masalah bisa muncul kapan saja,” ujarnya, sembari memberi semangat kepada petugas yang masih bertugas hingga akhir.
Pemerintah juga menyoroti pentingnya transisi ke Badan Penyelenggara Haji (BPH) untuk pelaksanaan tahun depan. Hilman menilai sudah saatnya haji dikelola oleh lembaga yang lebih profesional dan berdedikasi penuh terhadap tata kelola pelayanan jemaah.
“Skema baru yang melibatkan banyak syarikah memang bukan tanpa tantangan, tapi ini adalah keputusan strategis yang harus kita kawal bersama,” tutupnya.
Dengan komitmen kuat dan evaluasi menyeluruh, pemerintah optimistis bahwa penyelenggaraan haji Indonesia ke depan akan semakin berkualitas. Hilman pun mengajak seluruh pihak untuk fokus pada perbaikan, tanpa mengabaikan apresiasi atas capaian yang telah dirasakan mayoritas jemaah haji tahun ini.
- Penulis: REDAKSI



