Evaluasi Penerbangan Haji 2025, Ruang Pemeriksaan Tak Steril, Jemaah Tercampur Penumpang Reguler
- account_circle REDAKSI
- calendar_month Sab, 9 Agu 2025
- visibility 60

Jemaah haji menaiki pesawat Garuda Airlines.
SAUDI – Musim haji 2025 resmi berakhir pada Juli lalu dan menyisakan sejumlah evaluasi penting di sektor penerbangan.
Evaluasi yang menjadi sorotan tersebut mulai dari keterlambatan jadwal (delay) hingga temuan prosedur pemeriksaan jemaah dan bagasi yang belum sepenuhnya steril, kondisi ini dinilai berpotensi membuka celah penyusupan.
Hal itu terungkap setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggelar Pertemuan Komite Nasional Fasilitasi (FAL) Udara 2025.
Direktur Keamanan Penerbangan, Sigit Hani Hadiyanto, mengungkapkan masih adanya percampuran penumpang penerbangan internasional dan domestik di bandara haji antara.
Ia juga menyoroti ruang pemeriksaan jemaah dan bagasi yang belum memenuhi standar keamanan.
“Ruang pemeriksaan jemaah haji dan bagasi kabin yang tidak steril rawan dimasuki orang tak berwenang. Bagasi tercatat yang sudah diperiksa pun ada di area tidak aman, sehingga berisiko disusupi barang-barang terlarang atau kena cukai. Ini menjadi pekerjaan rumah untuk perbaikan ke depan,” tegas Sigit, Jumat 8 Agustus 2025.
Pelaksanaan angkutan udara haji tahun ini dioperasikan oleh tiga maskapai: Garuda Indonesia, Lion Mentari Airlines, dan Saudi Arabian Airlines. Meski masih terjadi keterlambatan penerbangan di fase keberangkatan, Sigit memastikan secara umum jadwal penyelenggaraan haji tidak terganggu.
Secara keseluruhan, ia menilai Angkutan Udara Haji 1446 H/2025 M berjalan tertib dan lancar. Bandara keberangkatan maupun kedatangan didukung infrastruktur memadai, alur jemaah yang teratur, serta penempatan personel operasional dan keamanan di titik-titik strategis.
Beberapa inovasi layanan juga diapresiasi, seperti fast track (Makkah Route) yang dijalankan petugas Imigrasi Arab Saudi di tiga bandara utama Indonesia: Jakarta, Surabaya, dan Solo.
Layanan ini memungkinkan jemaah tiba di Arab Saudi tanpa harus antre di loket imigrasi, langsung menuju bus. Otoritas kepabeanan pun menyediakan meja layanan khusus bagi jemaah yang membutuhkan penyelesaian proses customs clearance.
Dari sisi digitalisasi, Kementerian Agama mengoperasikan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang terhubung dengan berbagai instansi, termasuk Kementerian Kesehatan untuk pemantauan istithaah, profil disabilitas, dan international patient summary (IPS). Hal ini penting mengingat banyak jemaah merupakan lansia atau memiliki kondisi kesehatan khusus.
Pertemuan FAL 2025 juga menghasilkan rekomendasi penyusunan protokol bersama mencakup penerbangan, keimigrasian, kepabeanan, dan karantina kesehatan demi meningkatkan keamanan serta kenyamanan haji di masa mendatang.
“Kami mengapresiasi semua pihak atas kerja sama yang baik, sehingga secara umum angkutan udara haji 2025 berjalan lancar, tanpa insiden besar maupun kecelakaan serius,” tutup Sigit.
Daftar fasilitas yang dievaluasi musim haji 1446 H/2025 M:
1. Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang
2. Bandara Kualanamu, Deli Serdang
3. Bandara Kertajati, Majalengka
4. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar
5. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
6. Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok
7. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan
8. Bandara Adi Soemarmo, Solo
9. Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin
10. Bandara Radin Inten II, Lampung
11. Asrama Haji Pondok Gede dan Bekasi
- Penulis: REDAKSI



