Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Haji » Cerita Maman Suherman Naik Haji dan Ditepuk Ayahnya yang Sudah Meninggal

Cerita Maman Suherman Naik Haji dan Ditepuk Ayahnya yang Sudah Meninggal

  • account_circle Muhammad Fadli
  • calendar_month Sen, 13 Okt 2025
  • visibility 38

JAKARTA – Seleb dan komedian, Maman Suherman, punya kisah spiritual yang tak akan pernah dia lupakan, saat dia berangkat menunaikan Ibadah Haji. Maman, yang dikenal luas sebagai Mamang Minta Duit dalam tayangan Indonesia Lawak Klub, mengaku pernah bertemu kembali dengan ayahnya yang telah meninggal saat beribadah di Arafah.

Lewat tayangan video kompas TV, Maman menceritakan hidupnya yang tumbuh di keluarga sederhana di Makassar. Ayahnya, seorang sersan tentara, tidak mampu membelikan televisi untuk anak-anaknya.

Setiap sore, Maman kecil rela berdiri berjam-jam di depan rumah orang kaya hanya untuk menonton siaran TV dari jendela. Sering kehujanan, dan digigit nyauk. Hingga suatu malam, aktivitas itu membuatnya jatuh sakit.

Bahkan, sakit itu berujung membuat dia mati suri. Dinyatakan meninggal, lalu hidup lagi.

“Saya waktu itu kelas 3 SD. Setiap pulang sekolah baru makan dan salat zuhur, kan televisi tuh jam 5 jam 6 (mulai aktif siaran sore) TVRI.

Waktu itu karena hujan, saya kena tipes berat sampai dinyatakan meninggal. Sudah dibawa ke kamar mayat,” kenangnya.

Saat itu, cerita Maman, ayahnya sangat menyesali ketidakmampuannya membelikan televisi untuk anaknya. Ayahnya lalu bilang, andaikan anaknya itu hidup, dia akan berjuang untuk membelikan televisi.

“Setelah itu, tiba-tiba saya bangun,” ceritanya.

Beberapa bulan kemudian, sang ayah akhirnya membelikan televisi itu, dengan cara mencicil hingga tiga tahun. Sayangnya, belum lama setelah lunas, sang ayah wafat.

“Baru setelah beliau meninggal saya tahu, televisi itu dibeli dengan uang pinjaman rentenir,” ucap Maman.

Dia kemudian membagikan pesan sang ayah sebelum wafat. “Pesannya, Jangan Balas Dendam, Jadi Orang Ya, Man.

“Kalau Bapak meninggal, jangan mewahkan makam Bapakmu. Tapi mewahkan hatimu dan ibumu. Dan tunaikan cita-cita Bapakmu. Terperangah di Mekkah. Haji…” cerita Maman mengungkap pesan ayahnya.

Wasiat itu kemudian melekat sepanjang hidup Maman. Termasuk ketika ia memutuskan menulis untuk bertahan hidup di Jakarta saat kuliah di UI. Dari tulisan-tulisan itulah jalan rezekinya terbuka dan mengantarkannya hingga ke Tanah Suci.

Rezeki Tak Terduga dari Kantor untuk Naik Haji

Tahun 1991, Maman yang saat itu menjadi salah satu pimpinan media di kelompok Kompas Gramedia mendapat pertanyaan dari pendirinya, Jakob Oetama:

“Apa yang kamu inginkan, anak muda?”

Sebelum sempat menjawab, seorang kolega bercanda, “Orang Makassar mah, pasti cita-citanya naik haji.”

Tanpa disangka, Pak Jakob langsung berkata,

“Ya sudah, kamu berangkat haji. Kantor yang biayai.”

Maman pun berangkat berhaji atas biaya dinas, sekaligus ditugaskan meliput kegiatan haji. Ia tak pernah menyangka, impian masa kecil yang dulu hanya ia lihat di pelabuhan -mengantar para jemaah yang disambut bak raja, akhirnya jadi nyata.

Perjumpaan dengan Ayah di Padang Arafah

Puncak perjalanan itu terjadi di Arafah, tempat jutaan jemaah menumpahkan doa.

Maman, yang saat itu tengah mengaji di tenda, tiba-tiba teringat pesan Gus Dur, salah satu pembimbing hajinya:

“Kalau kamu tak percaya pada kekuatan doa, ya jangan berdoa di sana. Gitu aja kok repot.”

Ia pun memejamkan mata dan berdoa dari lubuk hatinya:

“Ya Allah, saya rindu Bapak saya. Mungkinkah Engkau pertemukan saya dengan beliau, entah lewat mimpi atau cara apa pun?”

Tak lama kemudian, seseorang bersorban putih datang menghampiri, menepuk kepalanya, dan berkata pelan:

“Nak, terima kasih kamu sudah mendoakan.”

Maman terperanjat. Wajah itu… wajah ayahnya.
Ia langsung jatuh pingsan.

Ketika sadar, orang-orang di sekitarnya kebingungan. Namun bagi Maman, ia tahu, doanya dijawab. Rindunya terbalas.

Hadiah untuk Ayah: ‘Haji Abu Bakar’

Setelah kembali ke Tanah Air, Maman menceritakan pengalamannya kepada Gus Dur.

Dengan senyum khasnya, Presiden keempat itu hanya berkata ringan:

“Tahun depan, hajikan bapakmu.”

Dan benar, setahun kemudian, berkat kebaikan yang sama dari kantornya, Maman kembali ke Tanah Suci untuk ‘membadalhajikan’ ayahnya, Abu Bakar, atas nama cinta seorang anak kepada orang tuanya.

Kini, puluhan tahun kemudian, Maman Suherman tetap merasa ayah dan ibunya belum pernah benar-benar pergi.

“Saya masih sering berdialog dengan mereka, lewat doa, lewat kenangan, lewat tulisan,” ujarnya.

Dari 60 buku yang ia tulis, 40 di antaranya terinspirasi oleh kisah hidup ayah dan ibunya.

Royalti dari buku-buku itulah yang kini membiayai pendidikan ketiga anaknya -di dalam dan luar negeri. Sebuah lingkaran kasih yang tak pernah putus.

“Kalau kata Rumi,” ujarnya lembut,

“Kematian hanya dirasakan oleh mereka yang melihat sesuatu hanya dari jasadnya. Padahal, tidak ada perpisahan bila kita terus menghidupkannya dalam doa.”

Bagikan Berita:
  • Penulis: Muhammad Fadli
  • Editor: Fitriani Heli

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kasubag TU Kemenag Lutra Wafat Saat Hendak Salat Jumat di Makkah

    Kasubag TU Kemenag Lutra Wafat Saat Hendak Salat Jumat di Makkah

    • calendar_month Sab, 30 Agu 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 44
    • 0Komentar

    MAKKAH – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Kementerian Agama Luwu Utara. H Abdul Khalik Siaman, S.Ag., M.MPd., yang menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kemenag Lutra, meninggal dunia di Tanah Suci Makkah pada Jumat, 29 Agustus 2025. Almarhum menghembuskan napas terakhir saat sedang dalam perjalanan menuju Salat Jumat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam […]

    Bagikan Berita:
  • Foto: Penampakan Kabah Berganti Kiswah Jelang Berakhirnya Musim Haji 2025 photo_camera 6

    Foto: Penampakan Kabah Berganti Kiswah Jelang Berakhirnya Musim Haji 2025

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 99
    • 0Komentar

    Ini adalah adegan yang selalu berulang setiap tahun, ketika Kiswah Kabah berganti. Terlihat ribuan muslim tetap beribadah di tengah pergantian penutup kiblat Umat Islam itu. sumber: instagram.com@spanews   Bagikan Berita:

    Bagikan Berita:
  • Tips Antre di Toilet, Wudhu Hingga Mandi di Arafah, Pengalaman Jemaah yang Bisa Langsung Dipraktekkan

    Tips Antre di Toilet, Wudhu Hingga Mandi di Arafah, Pengalaman Jemaah yang Bisa Langsung Dipraktekkan

    • calendar_month Jum, 23 Mei 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 148
    • 0Komentar

    MAKASSAR – Puncak pelaksanaan Ibadah Haji 2025 tidak lama lagi. Sesuai pengumuman pemerintah Kerajaan Arab Saudi, wukuf sebagai puncak pelaksanaan rangkaian ibadah haji, jatuh pada hari Jum’at, 5 Juni 2025. Sehingga jelang tanggal tersebut, Arafah akan berubah menjadi lautan manusia, hingga penggunaan toilet bakal lebih padat dan antrean lebih panjang. Di tengah jutaan jemaah yang […]

    Bagikan Berita:
  • Penampakan Ka’bah yang Mulai Dilapisi Kain Putih, Tanda Dibukanya Musim Haji 2025 photo_camera 6

    Penampakan Ka’bah yang Mulai Dilapisi Kain Putih, Tanda Dibukanya Musim Haji 2025

    • calendar_month Kam, 15 Mei 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 239
    • 0Komentar

    SAUDI – Pengelola dua Masjid Suci (Haramain) mulai menggulung sebagian kain kiswah atau kain hitam penutup Kabah ke atas, lalu melapisi kiblat Umat Muslim itu dengan kain putih. Prosesi itu berlangsung setelah Isya pada Selasa (13/5) malam WAS atau Rabu (14/5) dini hari WIB. Diketahui, pelapisan kain putih padah Ka’bah merupakan tanda dimulainya persiapan musim […]

    Bagikan Berita:
  • Evaluasi Haji 2025: Petugas Haji Perempuan Perlu Ditambah, Toilet Wanita Diperbanyak

    Evaluasi Haji 2025: Petugas Haji Perempuan Perlu Ditambah, Toilet Wanita Diperbanyak

    • calendar_month Jum, 13 Jun 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 136
    • 0Komentar

    JAKARTA – Salah satu evaluasi penting dan mendesak dari pelaksanaan haji tahun 2025 adalah pelayanan untuk perempuan. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyebut, pelayanan perlu lebih inklusif terhadap perempuan, mengingat jumlah perempuan mencapai 55–60 dari total jemaah haji. Selain perempuan, dia juga mendesak agar pelayanan lebih inklusif bagi untuk lansia, […]

    Bagikan Berita:
  • Sejumlah Situs Bersejarah di Makkah Dihidupkan Kembali, Perbanyak Pengalaman Berziarah

    Sejumlah Situs Bersejarah di Makkah Dihidupkan Kembali, Perbanyak Pengalaman Berziarah

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 71
    • 0Komentar

    MAKKAH – Kota Makkah semakin serius menjaga bahkan menghidupkan situs-situs bersejarah di wilayahnya. Bukan hanya sekadar melestarikan, kota bergelar ‘Al-Mukarramah’ itu kini menghadirkan pengalaman baru yang memadukan nilai religius, kultural, dan sentuhan teknologi modern. Bagikan Berita:

    Bagikan Berita:
expand_less