Ini Titik Posisi Imam Saat Memimpin Salat di Masjidil Haram
- account_circle Redaksi
- calendar_month Ming, 14 Sep 2025
- visibility 30

SAUDI – Pernahkah Anda memperhatikan posisi imam di depan Kabah, di Masjidil Haram? Terkadang imam berdiri persis di depan Ka’bah. Akan tetapi, di waktu lain, posisinya berada agak jauh dari Ka’bah di tempat khusus yang memang sudah disediakan di dalam masjid.
Pertanyaannya, jika posisi imam tidak tepat di depan Ka’bah, lalu di manakah shaf pertama berada? Dan bolehkah makmum berdiri lebih dekat ke Ka’bah daripada posisi imam?
Penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin
Pertanyaan ini pernah dijelaskan secara gamblang oleh ulama besar, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Beliau berkata:
الصف الأول هو الذي يلي الإمام من خلفه والدائر حوله. وأما الذي في جهة غير الإمام فلهم أن يتقدموا إلى الكعبة ولا حرج كما نص على هذا أهل العلم لكن جهة الإمام لا يجوز لأحد أن يتقدم عليه فيها
Artinya:
“Shaf awalnya adalah shaf di belakang imam dan sekitar imam. Adapun makmum yang berada pada selain jihhah (arah) imam, maka mereka boleh berada lebih depan daripada imam mendekati Ka’bah. Ini tidak mengapa, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama. Namun para makmum yang ada pada jihhah (arah) imam, mereka tidak boleh berada lebih depan daripada imam.”
(Majmu’ Fatawa wa Rasail, 13/40–41).
Gambaran Praktis di Masjidil Haram
Dengan penjelasan ini, jelas bahwa shaf pertama bukan sekadar yang paling dekat dengan Ka’bah, melainkan yang mengikuti posisi imam. Jadi, selama tidak berada tepat di arah imam, jamaah boleh saja berdiri lebih dekat dengan Ka’bah.
Bagi yang belum pernah melihat langsung, posisi imam kadang ditempatkan di belakang Ka’bah, di area antara Rukun Yamani dan Rukun Hajar Aswad. Karena itu, pada jalur shaf antara dua rukun tersebut tidak ada makmum, agar tidak mendahului posisi imam.
- Penulis: Redaksi