Ketua IDI Makassar Berpulang saat Umrah, Dokter Aziz Dikenal sebagai Pejuang Dakwah dan Kemanusiaan
- account_circle Muhammad Fadli
- calendar_month Sel, 4 Nov 2025
- visibility 12

Dokter Aziz
HAMRANEWS – Kabar duka menyelimuti dunia medis dan komunitas kemanusiaan di Kota Makassar. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar sekaligus Ketua Yayasan Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan), dr Abdul Azis SpU, meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, saat menjalankan ibadah Umrah, Minggu 2 November 2025.
Kabar kepergian dokter yang dikenal dermawan dan berjiwa sosial tinggi ini dikonfirmasi oleh kerabat dekatnya, dr Fuad Fajrin Muhammadiah, Sp.N, M. Biomed.
“Iya betul, beliau meninggal dunia,” ujarnya singkat.
dr Azis diketahui berangkat bersama sang istri untuk menunaikan ibadah umrah pada akhir Oktober 2025. Setelah itu, keduanya berencana melanjutkan perjalanan ke Palestina. Namun takdir berkata lain.
Saat berada di Tanah Suci, dr Azis mengalami nyeri dada hebat (chest pain) dan segera dilarikan ke rumah sakit. Ia mendapatkan perawatan intensif dan sempat dalam kondisi kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
Kepergian dr Azis meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan rekan sejawat di dunia medis, tetapi juga bagi banyak kalangan yang mengenal kiprahnya dalam dakwah dan kegiatan sosial.
Salah satu tokoh yang turut kehilangan adalah Ustaz Das’ad Latif, sahabat sekaligus rekan dakwah almarhum.
Ustaz Das’ad mengenang dr Azis sebagai sosok yang sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan dan umat.
“Almarhum DR. dr. Abdul Azis, Ketua IDI Kota Makassar, kawan seiring dalam dakwah, dokter yang selalu hadir untuk kemanusiaan. Ilmu, tenaga, harta, waktunya, semuanya selalu untuk kemaslahatan umat. Beliau pengejawantahan dari sabda Nabi, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain’,” ujar Ustaz Das’ad.
Ustaz Das’ad juga menyebut dr Azis sebagai contoh nyata seorang profesional yang memadukan keilmuan dengan keikhlasan dalam beramal.
Sosoknya dinilai langka di tengah kesibukan dunia modern, tetap rendah hati dan siap membantu siapa pun tanpa memandang latar belakang.
Humas Mahtan, Aulia, juga mengenang dr Azis sebagai tokoh yang tak pernah lelah mendorong gerakan hijrah dan kegiatan sosial.
“Beliau orang yang baik dan sosial. dr Azis berharap Mahtan terus berjalan, membantu siapa pun yang ingin berhijrah,” ungkapnya.
Diketahui, sejumlah kolega dan sahabat almarhum, termasuk dr Ihsan Kitta dan beberapa pendiri Mahtan, telah bertolak ke Mekkah untuk memberikan penghormatan terakhir.
Lahir di Nipah Panjang, 17 Mei 1977, dr Azis menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Sejak masa kuliah, ia dikenal aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan misi kemanusiaan di Sulawesi.
Kini, sosok yang selama ini menolong banyak orang berpulang di Tanah Suci -seolah menegaskan perjalanan hidupnya yang selalu berujung pada pengabdian dan kebaikan.
“Semoga Allah menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya,” tutup Ustaz Das’ad Latif.
- Penulis: Muhammad Fadli
- Editor: Fitriani Heli



