Tahun 2026, BP Haji Cuma Akan Menggunakan Dua atau Tiga Perusahan Syarikah
- account_circle Imam Dzulkifli
- calendar_month Rab, 6 Agu 2025
- visibility 67

Jemaah haji/umrah bersama petugas haji
SAUDI – Evaluasi sistem syarikah menjadi salah satu perhatian Badan Penyelenggara (BP) Haji terkait pelaksanaan ibadah tahun depan. Lembaga yang resmi mengambil alih pelaksanaan haji dari Kemenag itu, akan menggandeng dua atau tiga syarikah dalam pelaksanaan Haji 1447 Hijriah atau 2026 Masehi.
Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), mengatakan keputusan ini diambil setelah melakukan evaluasi terhadap kerumitan sistem multisyarikah yang diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk dalam kerjasama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
“Kita sepakat dengan Saudi, delapan syarikah kemarin terlalu banyak. Tapi cuma satu tidak memberikan peluang untuk persaingan sehat, sehingga mungkin dua atau tiga syarikah,” ujar Gus Irfan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa 5 Agustus 2025.
Dalam memilih syarikah untuk musim Haji 2026, BP Haji akan menilai kinerja perusahaan-perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) pada Haji 2025.
Gus Irfan menjelaskan bahwa pemilihan akan didasarkan pada performa syarikah pada tahun sebelumnya serta proposal yang mereka ajukan.
“Syarikah akan dipilih berdasarkan performa tahun kemarin dan proposal yang mereka sampaikan kepada kami,” lanjutnya.
Haji 2025 akan menjadi tahun pertama pelaksanaan haji dengan delapan syarikah. Namun, penerapan sistem multisyarikah ini menyebabkan beberapa masalah, salah satunya pemisahan tempat menginap bagi jemaah yang berpasangan, seperti suami-istri atau lansia dengan pendampingnya.
Agar masalah ini tidak terulang, BP Haji berencana untuk “mengindonesiakan” syarikah yang melayani jemaah Indonesia. Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar, menjelaskan bahwa komunikasi yang baik antara syarikah dan jemaah sangat penting untuk mencegah kesalahan serupa.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menempatkan sebagian petugas haji Indonesia ke syarikah yang melayani jemaah Indonesia.
“Ada komposisi 1 persen petugas haji dari jumlah jemaah. Nanti sebagian petugas akan dititipkan di syarikah-syarikah tersebut,” kata Dahnil.
- Penulis: Imam Dzulkifli



