Ustadz Firanda Andirja Ingatkan Travel Umrah Nakal, Jangan Tipu Tamu Allah
- account_circle REDAKSI
- calendar_month Ming, 24 Agu 2025
- visibility 70

JAKARTA – Ustadz Firanda Andirja mengingatkan para pemilik biro perjalanan haji dan umrah agar berhati-hati dalam menjalankan usaha mereka.
Dalam video kajian yang beredar di media sosial, Ustadz Firanda lebih khusus menyoroti perilaku travel umrah nakal yang kerap kali melimpahkan kerugiannya ke jemaah, lalu membangun narasi bahwa kerugian itu adalah qadarullah, ‘jemaah harus ikhlas’, ‘sabar’ dan kalimat lainnya.
Padahal, ketika menjadi seseorang menjadi pengusaha travel umrah, tentu harus siap rugi.
“Masalah pihak travel tidak siap menanggung kerugian. Bukannya menanggung beban sendiri, kerugian justru dilimpahkan kepada jamaah.
Kalau ada masalah, mereka bilang qadarullah, lalu jamaah yang disuruh sabar. Padahal harusnya, sesuai dengan iklan. Kalau mau sabar, pemilik travel yang sabar, jangan jamaah yang dirugikan,” ujarnya lagi.
Menipu Tamu-tamu Allah
Persoalan penting yang disoroti Ustadz Firanda, adalah bisnis ini adalah terkait memberangkatkan para tamu Allah, yakni orang-orang yang beribadah dengan niat tulus.
Ketika travel menjual paket hotel tidak sesuai dengan yang tercantum dalam brosur, tentu itu termasuk penipuan.
“Subhanallah, dhalim seperti ini, penipuan. Menipu tamu-tamu Allah. Dia (pemilik travel) yang untung, ujung-ujungnya nanti dia binasa,” kata Ustadz Firanda dalam sebuah kajian yang banyak dibagikan di media sosial.
Ustadz Firanda mengungkapkan hal itu berdasarkan curhat orang yang dia temui. Dalam poster travel, misalnya menjual paket ‘setara’ hotel bintang tertentu, padahal fasilitas yang diberikan jauh di bawah itu.
“Pemilik travel itu jual jasa. Kalau tidak sesuai, berarti menipu. Sama seperti jual barang, kalau tidak sesuai orang marah. Yang ditipu ini tamu-tamu Allah, dan tipuannya terjadi di tanah haram. Ngeri,” tegasnya.
Ustadz Firanda menjelaskan, ada kondisi tertentu yang memang di luar kendali penyelenggara, seperti bencana alam atau insiden besar. “Kecuali kalau force majeure, hotel meledak atau bencana, itu lain perkara,” jelasnya.
Namun, jika kerugian muncul karena kelalaian atau kesengajaan pihak travel, maka itu tergolong penipuan. “Hati-hati tipu tamu Allah. Banyak yang curhat kepada saya, mereka dirugikan tapi hanya diminta sabar. Itu tidak adil,” tambahnya.
Kasus Penipuan Travel Umrah
Peringatan Ustadz Firanda ini relevan dengan sejumlah kasus penipuan travel umrah yang marak di Indonesia. Data Kementerian Agama RI mencatat, sejak 2017 hingga 2023 terdapat ribuan calon jamaah menjadi korban penipuan biro travel.
Selain itu, Kementerian Agama secara berkala merilis daftar Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) resmi. Hingga 2024, terdapat lebih dari 1.200 PPIU berizin di Indonesia, namun pemerintah juga telah mencabut izin puluhan travel yang terbukti melakukan pelanggaran.
Ustadz Firanda menutup pesannya dengan menekankan bahwa bisnis travel umrah bukan sekadar mencari keuntungan materi. “Makanya saya bilang, usaha travel itu usaha surga dan neraka. Kalau benar, pahalanya besar. Tapi kalau curang, dosanya pun sangat besar, karena menipu tamu Allah,” pungkasnya.
- Penulis: REDAKSI



