Erick Thohir Ingatkan Semangat Efisiensi pada Pembentukan Kampung Haji
- account_circle REDAKSI
- calendar_month Sen, 11 Agu 2025
- visibility 107

JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir, yang juga menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), menekankan semangat efisiensi di balik rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
Proyek ini sebelumnya dibahas Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke Arab Saudi beberapa waktu kalu.
Erick Thohir menekankan, Kampung Haji dibentuk untuk meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan umroh asal Indonesia.
Menurut Erick, Presiden Prabowo tak hanya fokus pada sektor kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga memiliki perhatian khusus untuk melayani umat Islam dengan membangun Kampung Haji Indonesia.
“Presiden selalu menekankan pentingnya melayani bangsa sendiri dengan baik. Kampung Haji yang akan dibangun hanya 400 meter dari Masjidil Haram ini akan memastikan seluruh kebutuhan jamaah, baik spiritual maupun fisik, bisa terpenuhi secara efisien,” kata Erick di Jakarta, Ahad 10 Agustus 2025.
“Kampung haji ini memang visi beliau, beliau ini memastikan bagaimana kita menyediakan seluruh fasilitas layanan umroh dan haji ketika beribadah di sana. Tetapi perlu juga efisiensi yang mendalam,” lanjutnya.
Erick menilai, fasilitas terpadu tersebut berpotensi menekan biaya haji di tahun-tahun mendatang. Salah satunya dengan mengurangi durasi menginap jamaah di Arab Saudi melalui efisiensi pemesanan penerbangan dan akomodasi.
Dia mencontohkan, jika waktu haji yang biasanya lebih dari 20 hari bisa dipangkas, maka akan berdampak pada penurunan biaya. “Nah kalau ini bisa dikurangi, kan ini juga menekan biaya,” ucapnya.
Selain efisiensi, keberadaan Kampung Haji Indonesia juga diharapkan mampu membangun ekosistem ekonomi yang melibatkan produk dan layanan dari Indonesia. Erick menyoroti fakta bahwa meskipun Indonesia menjadi pengirim jamaah haji dan umroh terbesar di dunia, banyak produk konsumsi di Arab Saudi justru diimpor dari negara lain.
“Jangan sampai ketika kita merupakan terbesar umroh dan haji, umroh itu bisa 1,5 juta, tetapi produk-produk di belakangnya itu buatan Thailand, buatan Malaysia, buatan Vietnam,” kata Ketua Dewan Pengawas Danantara ini.
Dari sisi pembiayaan, Kampung Haji Indonesia akan didukung oleh sistem keuangan syariah nasional. Erick menyebut keberadaan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Syariah Nasional (BSN) menjadi tulang punggung layanan pembayaran haji dan umroh, termasuk integrasi visa dan administrasi dengan otoritas Arab Saudi.
“Melihat tadi financial syariah, ini kita juga punya backbone, backbone suportif dalam umroh dan haji ke depan. Nah ini yang saya rasa ini menjadi solusi yang baik untuk payment system dan lain-lain,” jelasnya.
Ia juga menyinggung pembenahan fasilitas di dalam negeri, seperti peresmian Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sebagai terminal khusus haji dan umroh. Terminal ini dilengkapi masjid berkapasitas besar, fasilitas imigrasi terintegrasi, hingga area menunggu yang nyaman bagi jamaah dan pengantar.
“Sekarang kalau dilihat di Terminal 2 itu sudah ada fasilitas yang mumpuni. Bahkan ketika menjemput pun sudah ada fasilitas lainnya. Kita ada masjid yang luasnya 3.000 meter itu,” ujar Erick.
Erick menegaskan, proyek Kampung Haji Indonesia bukan hanya kerja Kementerian BUMN, tetapi sinergi lintas kementerian, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
“Jadi Bapak Presiden mendorong kami-kami, menteri-menterinya bekerja sama, mesti kompak. Badan Penyelenggara Haji, Menteri Agama, Menteri Perhubungan, Menteri Imigrasi. Jadi ini menjadi suatu tim,” kata Erick
ChatGPT bilang:
Berikut versi artikel yang menonjolkan angle “Erick Thohir tekankan semangat efisiensi pada pembentukan Kampung Haji”:
Erick Thohir: Kampung Haji Indonesia Dibangun dengan Semangat Efisiensi
HIMPUHNEWS – Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi akan mengusung prinsip efisiensi maksimal dalam setiap tahapnya. Proyek yang berada hanya 400 meter dari Masjidil Haram ini disebut sebagai salah satu visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan umroh asal Indonesia.
Menurut Erick, Presiden Prabowo selalu menekankan pentingnya melayani bangsa sendiri dengan cara yang efektif dan hemat biaya. Kampung Haji nantinya akan menjadi pusat terpadu yang memastikan seluruh kebutuhan jamaah—baik spiritual maupun fisik—terpenuhi tanpa pemborosan sumber daya.
“Kampung haji ini memang visi beliau. Tapi bukan hanya soal fasilitas, kita juga harus menjalankannya dengan efisiensi yang mendalam,” ujar Erick di Jakarta, Ahad (10/8/2025).
Salah satu bentuk efisiensi yang ditekankan Erick adalah pemangkasan durasi tinggal jamaah di Arab Saudi. Dengan mengatur jadwal penerbangan dan akomodasi secara tepat, masa haji yang biasanya lebih dari 20 hari dapat dipersingkat, sehingga berdampak langsung pada penurunan biaya.
“Kalau ini bisa dikurangi, otomatis biaya juga turun,” jelasnya.
Selain menekan ongkos, Kampung Haji Indonesia juga diharapkan membangun ekosistem ekonomi berbasis produk dan layanan dari Indonesia. Erick mengingatkan bahwa meski Indonesia menjadi pengirim jamaah terbesar di dunia, banyak produk konsumsi yang digunakan di Arab Saudi justru berasal dari negara lain.
Dari sisi pembiayaan, proyek ini akan didukung sistem keuangan syariah nasional, dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai tulang punggung. Dukungan ini mencakup layanan pembayaran, integrasi visa, dan administrasi dengan otoritas Arab Saudi.
Tak hanya di luar negeri, pembenahan fasilitas dalam negeri juga menjadi bagian dari semangat efisiensi ini. Erick mencontohkan peresmian Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sebagai terminal khusus haji dan umroh, yang kini dilengkapi masjid berkapasitas besar, layanan imigrasi terintegrasi, dan area tunggu nyaman.
Proyek Kampung Haji Indonesia, kata Erick, akan menjadi hasil kerja sama lintas kementerian—mulai dari Kementerian BUMN, Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, hingga Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
“Bapak Presiden mendorong kami untuk bekerja kompak. Ini bukan kerja satu kementerian, tapi kerja tim,” tegas Erick.
Dengan konsep terpadu dan fokus pada efisiensi, Kampung Haji Indonesia diharapkan tidak hanya meningkatkan pelayanan ibadah, tetapi juga meringankan beban biaya jamaah di masa depan.
Kalau mau, saya bisa buatkan versi judul dan lead yang lebih punchy agar langsung menarik pembaca sejak kalimat pertama.
- Penulis: REDAKSI



