Perjuangan Hasnah Bahar Tabung Uang Hasil Pelihara Bebek untuk Berhaji
- account_circle Imam Dzulkifli
- calendar_month Sab, 17 Mei 2025
- visibility 203

Hasnah Bahar, salah satu jemaah umrah dari embarkasi Makassar, siap-siap berangkat.(kemenag.go.id)
MAKASSAR – Mengumpulkan uang untuk berhaji dari hasil usaha ternak bebek, adalah upaya yang tidak mudah bagi Hasnah Daeng Haya Bahar (62). Puluhan tahun lamanya, wanita asal Maros ini memelihara bebek di kolong rumahnya.
Dia mendaftar haji pada 2011 silam dan baru pada tahun ini dia bisa berangkat. Itupun, sebenarnya dia masuk daftar cadangan untuk tahun ini. Namun karena ada satu jemaah yang bermasalah visanya, maka dia yang otomatis menggantikan jemaah tersebut.
Hasnah (62) sehar-hari memelihara bebek di kolong rumahnya, menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari hasil jual telur bebek sejak puluhan tahun lalu.
Berkat upaya yang konsisten itu, perempuan asal Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, berhasil berangkat haji tahun 2025 ini. Ia, bersama 41 jemaah haji Maros yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23, akan bertolak ke Tanah Suci pada Sabtu, (17/5/2025) malam.
“Alhamdulillah bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini, setelah daftar tahun 2011 yang lalu,” ucapnya dengan wajah berseri, di aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (16/5/2025).
“Saat itu saya diberi tahu anak saya, uang tabungan sudah 20 juta, akhirnya saya gunakan untuk daftar haji. Sebenarnya, saya mau haji bersama suami, tapi ia tidak mau karena sakit-sakitan, kurang sehat,” tuturnya.
“Uang itu, dari hasil jual telur bebek yang saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Ada kios kecil saya di rumah, jadi telur itu saya jual langsung sendiri di kios.”
“Bebek, saya pelihara di bawah kolong rumah. Di situ saya rawat, saya kasih pakan. Ada juga beberapa ekor ayam. Biasanya, rata-rata jumlah bebek saya 20 sampai 25 ekor. Kalau kurang saya tambahi. Tapi sekarang tinggal 14 ekor saja, suami yang jaga, karena ia juga kurang sehat,” sambungnya.
Ternyata, Hasnah memelihara bebek sejak awal ia menikah tahun 1985. “Masih pengantin baru, ada memang bebekku, sedikit. Saya rawat terus, hingga sekarang masih suka pelihara bebek. Ini saya tekuni, saya syukuri hasilnya.”
Tambahnya, selain menekuni sebagai peternak bebek, ia juga memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama suami dan seorang anak angkatnya dengan berprofesi sebagai tukang pijat. “Anak saya sekarang sudah besar, sudah kerja.”
Keberangkatan Hasnah ke Tanah Suci terbilang penuh dengan keberkahan. Awalnya, ia merupakan jemaah haji cadangan tahun ini. Kemudian naik namanya, dan tergabung dalam kloter 40 yang akan berangkat ke Tanah Suci pada 30 Mei mendatang. Ternyata, dalam kloter ini ada jemaah yang terkendala visa, akhirnya Hasnah dipindahkan ke kloter 23 dan bisa berangkat besok malam.
Kini, Hasnah berharap bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji di Tanah Suci dengan khusuk dan berdoa semoga suaminya bisa sehat kembali.
- Penulis: Imam Dzulkifli



