Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Umrah » Setelah Musim Haji, Umrah Periode Berikutnya Juga Bakal Lebih Ketat

Setelah Musim Haji, Umrah Periode Berikutnya Juga Bakal Lebih Ketat

  • account_circle REDAKSI
  • calendar_month Jum, 6 Jun 2025
  • visibility 133

SAUDI – Otoritas Kerajaan Arab Saudi menerbitkan kebijakan baru mengenai pelaksanaan ibadah umrah menjadi lebih ketat.

Kementerian Haji dan Umrah serta Kementerian Pariwisata Arab Saudi mengumumkan bahwa kini proses penerbitan visa umrah harus mengacu pada ketentuan baru, khususnya terkait reservasi akomodasi.

Visa umrah saat ini cuma bakal diterbitkan jika hotel yang dipesan oleh jemaah telah memiliki izin resmi atau tasreh dari Difa’ Madani dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi.

Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), menyampaikan, visa umrah akan diterbitka jika hotel yang dipesan di Makkah dan di Madinah sudah punya izin resmi yang dikeluarkan Arab Saudi.

“Visa umrah akan diterbitkan jika hotel yang dipesan di Makkah dan di Madinah sudah mempunyai tasreh dari Difa’ Madani dan Kementerian Pariwisata,” terang Kabid Umrah DPP AMPHURI Ahmad Barakwan dikutip dari detik.

Ahmad menuturkan sistem baru ini mulai berlaku pada 14 Zulhijah 1446 H atau 10 Juni 2025. Jemaah, kata dia, sudah dapat masuk ke Arab Saudi mulai 15 Zulhijah 1446 H atau 11 Juni 2025.

Menurut Ahmad, aturan baru ini akan semakin memperketat penerbitan visa umrah bagi jemaah. Ia merinci hotel yang dipesan harus memenuhi sejumlah persyaratan, yakni telah berizin resmi dari Difa’ Madani dan Kementerian Pariwisata, sesuai dengan program perjalanan yang dirancang (misal 3 malam di Madinah dan 4 malam di Mekkah), serta sudah dimasukkan dan disetujui dalam sistem Nusuk baik melalui pemesanan eksternal maupun langsung di hotel.

Ahmad menegaskan, proses ini harus dilakukan sebelum visa diterbitkan. Hotel juga harus menyetujui reservasi terlebih dulu.

Jika tidak ada persetujuan dari pihak hotel dalam sistem, visa tidak akan bisa diterbitkan.

Aturan baru ini lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, penerbitan visa umrah masih bisa dilakukan dengan Booking Reference Number (BRN), yang dalam praktiknya sering dimanipulasi dengan cara memesan hotel yang tidak sesuai program sesungguhnya.

Tahun ini, sistem tersebut tak berlaku lagi. Visa umrah baru akan diterbitkan setelah mendapat persetujuan pihak hotel yang berizin tasreh melalui platform Nusuk.

AMPHURI menyampaikan verifikasi melalui tasreh dan sistem Nusuk ini merupakan upaya pengawasan yang lebih serius dari pihak Saudi terhadap pelaksanaan ibadah umrah.

Bagikan Berita:
  • Penulis: REDAKSI

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jemaah Haji Diimbau Patuhi Protokol Kesehatan, Antisipasi Virus dari Luar

    Jemaah Haji Diimbau Patuhi Protokol Kesehatan, Antisipasi Virus dari Luar

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 132
    • 0Komentar

    MAKASSAR – Keluarga penjemput dan Jemaah yang tiba di Bandara Sultah Hasanuddin Makassar, diminta untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal ini mengingat mulai meningkatnya penyebaran MERS-CoV, khususnya di Arab Saudi di tengah momen pelaksanaan haji 2025. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sinjai H. Faried Wajedi mengimbau seluruh Panitia / Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) serta Masyarakat […]

    Bagikan Berita:
  • Ustadz Firanda Andirja Ingatkan Travel Umrah Nakal, Jangan Tipu Tamu Allah

    Ustadz Firanda Andirja Ingatkan Travel Umrah Nakal, Jangan Tipu Tamu Allah

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 129
    • 0Komentar

    JAKARTA – Ustadz Firanda Andirja mengingatkan para pemilik biro perjalanan haji dan umrah agar berhati-hati dalam menjalankan usaha mereka. Dalam video kajian yang beredar di media sosial, Ustadz Firanda lebih khusus menyoroti perilaku travel umrah nakal yang kerap kali melimpahkan kerugiannya ke jemaah, lalu membangun narasi bahwa kerugian itu adalah qadarullah, ‘jemaah harus ikhlas’, ‘sabar’ […]

    Bagikan Berita:
  • Jarang yang Tahu, Para Imam Masjidilharam Lebih Memilih Ambil Gaji dari Pekerjaan Lain

    Jarang yang Tahu, Para Imam Masjidilharam Lebih Memilih Ambil Gaji dari Pekerjaan Lain

    • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 223
    • 0Komentar

    MAKKAH – Masih jarang yang tahu, menjadi imam di Masjidil Haram sebenarnya punya upah yang lumayan besar dari negara. Mereka bahkan biasa mendapat cek kosong, yang dipersilahkan untuk diisi sendiri. Tapi mereka menolak mengisi, dan memilih mengambil gaji dari pekerjaan lain di luar imam. Dikenal sebagai pribadi-pribadi yang bersahaja dan memiliki keteguhan hati, imam di […]

    Bagikan Berita:
  • Daftar Kuota Haji Provinsi Sulsel Per Kabupaten-Kota 2026, Ada yang Berkurang dan Bertambah

    Daftar Kuota Haji Provinsi Sulsel Per Kabupaten-Kota 2026, Ada yang Berkurang dan Bertambah

    • calendar_month Ming, 23 Nov 2025
    • account_circle Muhammad Fadli
    • visibility 205
    • 0Komentar

    HAMRANEWS – Setelah kebijakan pemerataan jatah kuota jemaah haji oleh Kementerian Haji dan Umrah, sejumlah daerah kini mengalami penambahan kuota dan ada juga yang mengalami pengurangan kuota pada pemberangkatan haji 2026 mendatang. Saat ini, pemerintah telah menetapkan alokasi kuota haji reguler untuk musim 1447 H/2026 M. Khusus Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), terlihat perbedaan signifikan jumlah […]

    Bagikan Berita:
  • Evaluasi Haji 2025: Dramatis, Data Tak Sinkron Tapi Terbilang Sukses

    Evaluasi Haji 2025: Dramatis, Data Tak Sinkron Tapi Terbilang Sukses

    • calendar_month Jum, 25 Jul 2025
    • account_circle REDAKSI
    • visibility 109
    • 0Komentar

    JAKARTA – Ibadah Haji 1446 H/2025 M telah berakhir setelah kelompok terbang (kloter) terakhir jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Air pada awal Juli 2025 lalu. Selama 72 hari operasional, sejak 1 Mei tahun 2025, pelaksanaan haji dinilai sukses meskipun sempat diwarnai sejumlah dinamika teknis di lapangan. Hal itu disampaikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan […]

    Bagikan Berita:
  • Warganya Lebih Pilih Haji Reguler, Pakistan Kekurangan 16 Ribu Jemaah untuk Kuota Haji Khusus

    Warganya Lebih Pilih Haji Reguler, Pakistan Kekurangan 16 Ribu Jemaah untuk Kuota Haji Khusus

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • account_circle Muhammad Fadli
    • visibility 83
    • 0Komentar

    PAKISTAN – Berbeda dengan Pemerintah Indonesia yang antrean haji khususnya bahkan sudah mencapai 5 hingga 7 tahun, Pakistan malah kekurangan jemaah untuk memenuhi kuota haji khusus. Menurut berita yang ditulis media Pakistan, negara itu masih mencatat kekosongan sekitar 16.000 kuota menjelang tenggat waktu pendaftaran pada 17 Oktober 2025. Pemerintah Pakistan pun mendesak calon jamaah haji […]

    Bagikan Berita:
expand_less