Dorong Jemaah Haji Indonesia Belanja Pakai QRIS, BI Diskusi dengan Otoritas Saudi
- account_circle REDAKSI
- calendar_month Ming, 6 Jul 2025
- visibility 77

JAKARTA – Transaksi dengan QRIS, sudah lumrah dipakai oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Fitur pembayaran dari Bank Indonesia ini sedang digencarkan agar bisa digunakan di luar negeri, termasuk di Arab Saudi. Oleh para jemaah haji ketika sedang berbelanja di Makkah ataupun Madinah.
Bank Indonesia (BI) menyampaikan saat ini tengah mendorong supaya sistem pembayaran QRIS dapat digunakan oleh jemaah haji dan umrah asal Indonesia saat berbelanja di kota suci itu.
BI mengupayakan agar QRIS dan uang elektronik Indonesia ‘tertanam’ di kartu Nusuk, atau kartu resmi yang digunakan jemaah selama di Tanah Suci.
“Kami juga terus berdiskusi dengan otoritas di Saudi Arabia agar QRIS dan uang elektronik Indonesia bisa dimasukkan dalam kartu nusuk. Sehingga para jamaah umroh itu bisa menggunakan kartu nusuk yang sudah bisa membaca QRIS dan ada uang elektroniknya,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis 3 Juli 2025.
Dengan sistem ini, jemaah Indonesia tak perlu lagi menukar riyal saat ingin berbelanja atau melakukan transaksi selama haji dan umrah. Cukup memindai QR Code melalui kartu atau aplikasi yang sudah terintegrasi, transaksi bisa langsung dilakukan.
Menurut Perry, seluruh pembahasan dengan otoritas keuangan Saudi sudah rampung. Saat ini tinggal menunggu tahap implementasi di lapangan.
Tak Hanya Saudi, QRIS Juga Ekspansi ke Jepang & China
Tak cuma Arab Saudi, BI juga memperluas kerja sama pembayaran QRIS lintas negara. Jepang akan menjadi negara berikutnya, di mana QRIS bisa digunakan secara penuh mulai 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.
Sebelumnya, uji coba sudah dilakukan sejak 15 Mei 2025 bersama penyedia sistem pembayaran di Jepang melalui mekanisme sandbox.
“Kami merencanakan mulai 17 Agustus tahun ini QRIS itu sudah bisa dipakai untuk transaksi outbound di Jepang,” ujar Perry.
Sementara itu, untuk China, Perry menjelaskan bahwa tahap finalisasi kerja sama tengah berlangsung. BI menggandeng Union Pay Internasional dan sejumlah penyedia sistem pembayaran di Indonesia, seperti PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara.
Sejauh ini, QRIS antarnegara sudah berfungsi di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Artinya, warga Indonesia bisa langsung transaksi di ketiga negara tersebut tanpa harus menukar mata uang setempat.
Ke depan, BI juga tengah membuka jalur kerja sama serupa dengan India dan Korea Selatan, guna memperluas manfaat QRIS bagi warga negara Indonesia yang bepergian ke luar negeri.
- Penulis: REDAKSI



